Burung elang atau sejenisnya adalah makhluk yang paling dihormati dan
melambangkan sifat tak terkalahkan. Banyak negara di dunia, bahkan
menggunakan burung elang sebagai simbol negaranya. Beberapa mitologi
mengenai burung “perkasa” ini, mengantarkannya menjadi simbol yang
begitu dihormati, tak terkecuali negara kita, Indonesia.
Berikut ini diantaranya negara-negara yang menggunakan burung perkasa ini sebagai lambang negara…
1 . INDONESIA
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda
yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda),
perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada
leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti
“Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram
oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak,
yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan
pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet
Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Dalam banyak kisah
Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian,
kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki
sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam
tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai “Tuan segala makhluk yang dapat
terbang” dan “Raja agung para burung”
2 . AMERIKA SERIKAT
Lambang negara Amerika Serikat, menggambarkan perisai menampilkan dua
ciri utama Bendera Amerika Serikat, yaitu bagian biru dan garis
merah-putih. Akan tetapi tidak ada bintang pada latar biru. Perbedaan
lainnya pada bagian garis terluar adalah warna putih, bukan warna merah.
Perisai ini ditopang oleh burung Elang Botak dengan sayap membuka dan
terentang sebagaimana lazimnya lambang negara bergambar burung. Dari
perspektif elang, burung ini menggenggam himpunan 13 batang anak panah
pada cakar kirinya, (melambangkan 13 koloni awal pembentuk Amerika
serikat), dan sebuah ranting zaitun di cakar kanannya, keduanya
melambangkan bahwa Amerika adalah negara yang cinta damai, tetapi selalu
siap sedia untuk berperang. Meskipun tidak ditetapkan secara resmi oleh
Undang-undang, ranting zaitun biasanya menampilkan 13 daun dan 13 buah
zaitun yang juga melambangkan 13 negara bagian awal tersebut. Elang ini
menoleh pada ranting zaitun yang melambangkan Amerika lebih memilih
jalan perdamaian. Pada paruhnya, elang ini mematuk pita yang bertuliskan
motto berbahasa Latin E pluribus unum (“Dari banyak, Satu”). Motto ini
memiliki semangat dan makna yang mirip dengan semboyan kebangsaan
Indonesia; Bhinneka Tunggal Ika. Di atas kepalanya muncul lingkaran
lambang kejayaan dengan 13 bintang di atas latar biru membentuk bintang
bersudut enam.
3 . JERMAN
Lambang negara Jerman, menggambarkan elang hitam dengan paruh dan cakar
berwarna merah, di atas latar berbentuk perisai berwarna kuning emas.
Warna-warna yang digunakan dalam lambang ini sama dengan warna Bendera
Jerman (hitam, merah, dan kuning emas). Bersama dengan Lambang Austria
yang memiliki sejarah yang sama, lambang ini merupakan salah satu
lambang negara tertua di Eropa yang telah ada sejak abad pertengahan.
Sejak zaman Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Byzantium lambang elang
adalah makhluk yang paling dihormati dan melambangkan sifat tak
terkalahkan. Kemudian, lambang kekaisarannya berupa(cf. adler), disebut
di Jerman dengan nama Reichsadler, digunakan di Jerman mungkin sejak
zaman Charlemagne (742–814). Sekitar tahun 1200 lambang elang hitam
dengan latar emas digunakan sebagai lambang kekaisaran Jerman. Selain
pada lambang negara, lambang resmi elang hitam Jerman juga dapat
diitemui pada lambang dan bendera institusi federal Jerman, bendera
Presiden Jerman, dan lencana resmi kenegaraan.
4 . MEKSIKO
Lambang negara Meksiko adalah simbol penting bagi politik dan budaya
Meksiko sejak berabad-abad lamanya. Lambang ini menggambarkan Elang emas
hinggap di atas kaktus tengah memakan ular. Bagi rakyat Tenochtitlan
lambang ini memiliki makna keagamaan yang dalam, tetapi bagi warga Eropa
lambang ini bermakna kemenangan kebenaran atas kejahatan. Lambang ini
juga digunakan sebagai lencana Negara-negara bagian Meksiko bersatu,
versi yang telah dimodifikasi menjadi lambang pemerintah federal.
Lambang ini mengabadikan kisah berdirinya kota Mexico City, yang saat
itu bernama Tenochtitlan. Legenda ini berkisah tentang bangsa Meksika
atau juga dikenal dengan nama bangsa Aztek, yang melihat adegan elang
dan ular di atas kaktus, kejadian ini dijadikan pertanda dari dewa bahwa
di tempat inilah lokasi terbaik berdirinya ibu kota baru mereka.
Legenda Tenochtitlan tercantum dalam naskah asli Kodeks Mexica, lukisan,
dan kodeks pasca-Cortes yang menghilangkan bagian ularnya.
5 . MESIR
Lambang negara Mesir adalah elang emas dengan kepala menghadap kanan
(sudut pandang elang). Lambang ini disebut “Elang Salahuddin” dengan
cakar tengah menggenggam pita bertuliskan nama resmi negara Mesir. Elang
ini mengenakan perisai di dadanya berwarna merah, putih, dan hitam,
warna Bendera Mesir, tetapi dalam susunan vertikal, sedangkan dalam
bendera Mesir warna disusun secara horizontal. Jika lembang elang ini
muncul di atas bendera Mesir, maka warnanya adalah seluruhnya emas dan
putih. Ketika Mesir bersatu dengan Suriah dalam Republik Arab Bersatu
(1958-1961), dan sepuluh tahun sesudahnya, Mesir mempertahankan nama
resmi dan dua bintang hijau bendera persatuan Arab muncul di bagian
putih perisai. Pada kurun 1972-1984 elang Salahuddin digantikan dengan
Elang Emas Quraish, sebagai simbol Federasi Republik Arab. Elang sebagai
simbol Salahuddin hingga kini masih diperdebatkan oleh arkeolog. Simbol
elang ditemukan di tembok barat benteng kota Kairo yang dibangun oleh
Salahuddin, sehingga banyak yang menganggapnya sebagai simbol
Salahuddin. Lambang Elang Salahuddin digunakan sebagai simbol gerakan
nasionalisme Arab dan muncul dalam Lambang Irak, Lambang Palestina, dan
Lambang Yaman, dan dulu pernah digunakan oleh Libya. Meskipun demikian
elang sebagai simbol sebenarnya bukan hal baru dalam kebudayaan Mesir
bahkan sejak masa Mesir Kuno. Dewa Horus adalah dewa berkepala elang
yang melambangkan kekuatan dan matahari. Lambang kepala Horus juga
digunakan sebagai logo maskapai penerbangan Mesir EgyptAir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN TINGGAL KOMENT SOBAT YANG TIDAK BERBAU SARA,dan PORNOGRAFI